Wednesday 28 December 2011

ask, is the first thing to do to get solution

mengejar karcis

Bukan mengejar mas-mas, tapi mengejar karcis. Salah satu adegan yang baru saja ku rewind kembali dari salah satu film yang ku tonton 'Mr. Bean Holiday'.

Buat yang sudah nonton, coba di ingat kembali saat Bean mengejar-ngejar karcis bus yang terinjak oleh ayam, yang kemudian di bawa pergi oleh peternak, entah kemana.

Buat yang tahu kadar 'kebodohan' Bean pasti akan berujar, 'kenapa gak beli lagi aja sih karcisnya, bukannya lebih mudah beli lagi ketimbang ngejar jauh-jauh. Terlepas dari kebodohannya itu, perlu di acungi jempol kegigihannya dalam scene itu, tak lantas berhenti dan kehabisan akal ketika sang ayam di bawa pergi oleh peternak, ia lalu mengejar dengan sepeda.

Di tengah kesesatannya setelah tak berhasil mendapatkan karcis itu, ia sempat kesal tapi tak lalu putus asa. Ia lalu menemukan seorang teman yang kemudian mengantarkannya menuju tujuannya.

Bagaimana bila adegan ini ada di dunia nyata, andaikan kita Bean andaikan yang di kejar itu adalah sebuah 'karcis' menuju sebuah impian. Akankah kita jadi segigih ia dalam mengejarnya?

Baiklah mungkin kita tidak sebodoh ia, kita terlalu malas untuk berusaha dan kemudian lebih memilih untuk membeli karcis kembali, artinya kau akan melewatkan keuntungan dari scene yang kau tidak pilih itu, yakni memperoleh seorang teman dan sebuah petualangan hebat.

Selalu ada hikmah di balik scene dalam kehidupan, selalu ada pilihan dalam menuju tujuan tapi kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali dan untuk meraih kesempatan itu kadang harus berani mengambil resiko. 

Sunday 25 December 2011

gaya dalam mencinta

orang bilang cinta tak hrs di kejar krn ia akan dtg sendiri bila sdh waktunya,
is this mean we just sit here by doing nothing?
ibarat org yg mengharapkan hujan duit trn dr langit?
well i'm sorry, i'm disagree with this theory.

menurutku cinta itu hrs dikejar, hrs di USAHAkan.

apa itu usaha?
scr fisika dirumuskan bahwa w = f x s
usaha adalah gaya di kalikan dengan perpindahan

sebagaimana kita ketahui jenis gaya ada banyak, gaya tarik, gaya dorong, gaya dada, gaya kupu2 #eh
yang pasti gaya-gaya itu banyak dan bervariasi,
yang artinya lagi dalam melakukan usaha di butuhkan kreativitas.
lalu untuk perpindahan bisa di katakan hijrah atau yah at least melakukan kunjungan-kunjungan silaturahmi,
bisa kepada sahabat-sahabat lama atau bahkan menambah sahabat-sahabat baru.

ada satu rumusan terakhir yang tidak tertuliskan namun merupakan hal yang paling penting
yakni semua usaha akan terjadi dengan izinNya, that's why we should pray :)

lalu apa cinta itu sebenarnya?
cinta bukan hanya dari seorang pria terhadap wanita atau sebaliknya,
namun cinta ini juga dapat berarti cinta terhadap impian dan cita-cita,
cinta pada Sang Khalik, pencipta Alam Semesta beserta seluruh isinya, Sang Pemberi Rahmat
dan bahkan kecintaan lainnya yang saya yakin setiap orang dapat mendefinisikan lebih banyak lagi,
karena sejatinya cinta itu unversal.

so, cinta itu harus di USAHAkan, agar berHASIL :)

Thursday 15 December 2011

kumang si pemalu

Bongkar-bongkar foto lama dan menemukan gambar ini. Gambar yang di peroleh dari jalan-jalan ke salah satu pantai. Makhluk kecil yang lucu, teramat lucu sehingga terkadang kita sering mengganggunya, memaksanya agar mau keluar dari apa yg di sebut 'rumah' nya, meski kemudian ia masuk kembali.

Kumang, makhluk kecil yang pemalu, yang kadang dipaksa keluar oleh segerombolan manusia yg ingin melihat kelucuannya,
yang, masih di anggap belum lucu juga hingga 'rumah'nya pun terpaksa di hias sedemikian rupa agar lebih menarik lagi.

"Andaikan mereka mau bersabar dan menungguku, membuat lingkunganku cukup aman, membuatku bisa merasakan nyaman,
maka tentu aku akan keluar dengan senang hati. berjalan-jalan di telapak tanganmu, berlari-lari di atas hamparan pasir pantai,
tapi kalian ini sungguh tidak sabar, meniup-niupkan udara ke dalam 'rumah'ku, memaksaku beratraksi agar bisa memuaskan keingintahuan kalian".

"Aku hanyalah makhluk kecil yang pemalu, yang merasa rumahku satu2nya tempat yang aman bagiku, bila memang aku harus dengan terpaksa pindah rumah mungkin aku harus melakukannya,
namun tetap rumahku adalah tempat teraman bagiku, aman dari makhluk-makhluk asing yang tak ku kenal dan aman dari kalian para manusia yg sebagian besar merusak habitatku

"Aku hanya ingin kalian mengerti dan memahami aku, jangan usik aku tp buatlahku merasa aman"

Monday 12 December 2011

tulisan-tulisan 'indah'

Alangkah indahnya bila kita bisa menulis dimanapun kita berada. Tulisan yang mengalir yang datangnya dari sinkronisasi antara otak dan hati dengan sarana jari-jemari, yang dengannya sang penulis dapat merasa 'terbebaskan' atas ide-ide yang mengalir tak tersampaikan.

Menulis adalah hak. Hak dari seseorang yang pendapatnya ingin di dengar, yang ide-idenya ingin tersalurkan, yang keberaniannya mengalahkan kepengecutannya. Namun menulis juga memiliki kewajiban. Kewajiban untuk menghargai hak-hak orang lain, kewajiban untuk tidak melanggar aturan-aturan Tuhan.

Tulisan ibarat seorang wanita yang ingin di hargai, layaknya seorang anak kecil yang ingin di dengar, layaknya orang tua yang ingin di hormati dan sepantasnya memiliki posisi yang tinggi sebagai hasil karya manusia.

Namun beberapa orang masih tidak menghargai tulisannya, tidak memberikannya posisi yang tinggi dengan membiarkannya keluar bukan dari otak dan hati melainkan dari nafsu dan ego. Juga meletakkannya di posisi yang rendah dengan menuliskannya di tempat-tempat yang tidak seharusnya sebagai upaya-upaya vandalisme.


Uang sebagai salah satu barang berharga, yang seharusnya benar-benar berharga, menjadi tidak berharga bila begini jadinya. Bagaimana akan menghargai hal yang lain bila barang berharga saja tidak di hargai. Tak heran bila bangsa lain lebih maju karena mereka tidak akan 'menghargai' barang berharga ini bila dalam keadaan terlipat apalagi tertulis seperti ini.

Yah tidak bisa di pungkiri saya sendiripun masih belum benar-benar menghargai barang berhaga tersebut. Sebagai introspeksi dan informasi mengenai uang disini. Mudah-mudahan dapat lebih menghargai barang berharga itu dan juga menghargai tulisan-tulisan indah yang telah kita rangkai. :)

Thursday 8 December 2011

teman dalam cermin

apa kau sedih teman? apa yang kau sedihkan? Mengapa senyum tak jua muncul dari wajahmu, bahkan justru hanya air mata yang keluar dari pelupuk matamu. Katakanlah teman mengapa kau hanya diam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutmu.

Aku memang tidak mengerti apa yang kau rasakan dan bahkan ku tak pantas bila aku mengatakan "aku faham apa yang kau rasakan", karena sejatinya rasa sakit yang di alami oleh manusia tidak pernah ada yang sama sekalipun di sebabkan oleh 'penyakit' yang sama, setidaknya itulah yang pernah ku rasakan dulu.

Sampai berapa lamakah kau akan membisu teman? hari akan terus berganti, malam dan siang akan bergantian hilang sesuai jadwalnya. Jarum jam akan terus berputar dan kembali berputar. Katakan padaku teman, sampai kapan?

Kau tidak sendiri teman, sekalipun semua orang meninggalkanmu, semua yang kau harapkan tidak menghiraukanmu, tapi tidakkah kau sadari bila aku selalu ada untukmu? tidak pernahkah kau sadari adanya aku? maka bercerminlah sekarang, maka kau akan menemukan AKU.

Wednesday 30 November 2011

kepala di kaki

Sejenak ku balikkan kepalaku k bawah, sementara kaki ku tukar ke atas. Sekilas mungkin terasa aneh ataupun janggal tp cobalah utk sesaat lakukan hal yg sama dgnku dan mari kita lht keadaannya.

Langkah kaki org2, sebagian terlihat sgt cepat, mgkn pemilik langkah2 itu adlh org2 sibuk yg memiliki bnyk kegiatan hingga tdk ingin menyia-nyiakan waktu hny utk melangkah. Sebagian lg pemilik langkah2 biasa yg mgkn pemiliknya hanyalah org2 yg sekedar melangkah utk mengisi hari.

Tp apakah pemilik langkah cepat itu artinya mereka lebih hebat daripada pemilik langkah yang biasa-biasa saja? sepertinya tidak juga.

Baiklah sekarang perhatikan jenis alas kaki yang mereka punya. Sebagian di hiasi oleh alas kaki mahal yang memiliki model terbatas dan terbuat dari bahan yang limited edition, tapi sebagian lagi hanya beralaskan sendal jepit atau bahkan tak beralas kaki sekalipun. Lantas apakah pemilik alas kaki mahal lebih mulia dibandingkan mereka yang tidak memiliki alas kaki? Jelas tidak ada yang bisa memastikan. 

Baiklah ku kembalikan lagi kepalaku ke atas, karena pasokan oksigen yang kurang ke kepala membuat kepalaku pusing, eniwey bagaimanapun gerak langkahkaki dan bagaimanapun bentuk wujud alas kaki mereka, mudah-mudahan yang di tuju adalah sesuatu yang baik.

Sunday 27 November 2011

Pensil dan Penghapus

Pensil melangkah dengan lincahnya, menulis bait demi bait kehidupan. 
Kadang terlihat garis-garis yang jelas dan tegas dari setiap gambaran yang ia deskripsikan, namun kadang garis-garis lembut nan halus yang terlukis di balik goresannya.
Kadang ia terhenti tanpa melanjutkan sepatah katapun, namun kadang perkataannya mengalir panjang bagaikan tak berujung.
Kadang kau pahami ucapannya, namun adakalanya seakan jauh tak terjamah.

Adalah penghapus, yang kadang terlupakan, yang kadang bentuknya sudah tak beraturan, yang sekadar ada untuk mendampingi pensil.
Tugasnya sederhana, hanya menghilangkan kata-kata dari bait kehidupan yang pensil tuliskan.
Ia hanya datang bila di perlukan, selebihnya mungkin ia tertinggal di bawah kolong meja, ataupun tergeletak terlupakan di suatu tempat.

Penghapus, ia begitu berguna, namun kadang hanya tergeletak begitu saja tatkala pensil begitu percaya diri hingga ia tak merasa membuat setetespun noda dari apa yang telah ia goreskan.
Ada kalanya setiap guratan-guratan yang pensil torehkan seakan tak bermakna dan selalu membutuhkan penghapus untuk menghapusnya, namun tetaplah pensil yang mampu menuliskan dan memuaskan apa yang perlu di luapkan, sedang penghapus hanya menghilangkan tatkala pensil menyatakan sesuatu itu salah.

Lantas apakah torehan kicauan pensil akan habis secepat waktu berganti, ataukah penghapus yang akan berlalu karena terkikis oleh tajamnya gesekan kertas.

Sunday 20 November 2011

malas itu kreatif

aku malas berjalan kaki, capek, tring...... terciptalah motor
aku malas bawa buku banyak-banyak, tringg..... terciptalah notebook
aku malas datang, jauh, tringg... terciptalah teleconference

semua kemudahan itu saya fikir lahir dari sebuah perspektif kemalasan, sebuah perspektif negatif yang ternyata dapat membuahkan hasil yang sangat postiif.

teringat pula di sebuah kesempatan berdiskusi dengan seorang dosen, beliau pun sependapat dengan saya, bahwa karena malas mengerjakan sesuatu yang banyak dan dengan waktu yang sempit, maka beliau berfikir dan akhirnya terciptalah suatu jalan pintas yang cerdas.

tidak perlu di bahas panjang lebar lagi saya compile dari sini , sini serta hasil review buku malas tapi sukses dari sini, saya mencoba menyimpulkan bahwa maksud malas di sini adalah malas dalam arti fisik, yang artinya tidak ingin melakukan kerja berat dan banyak, namun dengan konsekuensi tidak ada mati suri dalam pemikiran.

dan malam ini saya mempraktekkan salah satu kemalasan itu >;)

orang yang malas biasanya kreatif, setuju ? :D

melukis warna hujan, bisakah?

Tuesday 15 November 2011

RUMUS GALAU

1.         - A à GULA

A adalah sebuah nilai kesempurnaan sejati yang selalu diidam-idamkan orang. Padahal justru sejatinya tidak ada kesempurnaan yang sejati di dunia ini, sekalipun mendapatkan nilai A itu sama sekali bukan merupakan kesempurnaan yang sejati, maka itu buang saja idealisme dalam memperoleh nilai A dan cobalah untuk mengambil manisnya dalam bentuk GULA bukan artinya kita tidak berusaha untuk melakukan atau mendapatkan yang terbaik tapi dengan menikmati proses yang begitu manis maka kita akan dapat mengubah kata GALAU.

 

2.         U = H à GALAH

GALAH untuk yang belum tahu, adalah sebuah alat bantu untuk mengambil buah untuk porhon-pohon yang memiliki ukuran tinggi. Usaha yang sudah maksimal tidak akan seimbang kalau tanpa sebuah Harapan (do’a) pada Sang Maha Berkehendak untuk Rohman dan RohimNya. Seperti filosofi GALAH, maka Harap(do’a) pada Sang Khalik adalah sebagai ‘alat bantu’ untuk menggapai sesuatu yang sulit terwujud kecuali atas kehendakNya.

 

3.         – U, f(A) = I à GILA

Fungsi A yang kemudian di gantikan oleh I, yakni Iri berlebihan yang menyusup ke dalam hati, mengakibatkan tidur susah, makan gak enak, mengakibatkan pribadi yang susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah yang akhirnya mungkin sudah bisa di tebak apartemen mana yang akan dijadikan tempat berlabuh bagi orang-orang yang sudah seperti ini.

 sedikit refleksi pribadi, mudah2an tak sekedar teori

 

“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-An’am: 141)

Wednesday 2 November 2011

gantungkan pada gantungan kunci


Sering dapet oleh-oleh gantungan kunci dari teman atau saudara?

Sepertinya memang gantungan kuncilah oleh-oleh yang paling tepat, murah dan awet, meski mungkin tidak semua orang menganggap gantungan kunci adalah barang penting dan oleh-oleh yang berharga. Demikian juga bagi sang pemberi oleh-oleh, mungkin hanya sekedar biar ada kesan dan tidak di bilang pelit ataupun sombong karena tidak membawa oleh-oleh. Hingga akhirnya oleh-oleh berupa gantungan kunci itu mungkin bisa berakhir dengan kemanfaatan sebagai fungsinya atau hanya diletakkan di sembarang tempat karena sudah saking banyaknya oleh-oleh berbentuk serupa yang kita dapat dari orang lain, karena tidak semua barang memiliki kunci dan harus ada gantungan kuncinya toh.

Tapi mungkin gantungan kunci bisa berkesan bila ada hal-hal berikut: yang memberinya adalah seseorang yang spesial hingga di simpan dalam peti yang bergembok (lebay :D) atau gantungan kuncinya terbuat dari emas sehingga sayang buanget kalo di buang (emang ada y yang kasih oleh2 begini?).

Coba bayangkan bila kamu jadi si gantungan kunci, sendirian, terpisah dari rombongan, di bawa pergi jauh dari tempatnya berasal yang kemudian dalam hatinya berdo'a agar bisa dipertemukan kembali dengan teman-temannya yang lain. Mungkin terdengarnya klise, tidak mungkin dan bahkan hanya seperti dongeng anak-anak saja, namun apabila iya pernahkah terfikir kalau si gantungan kunci akan membawa pemilik barunya bersamanya bila sang pemilikpun 'menggantungkan' keinginan melaluinya.

Dahulu ada seorang teman yang memberikan oleh-oleh sebuah gantungan kunci kepadaku ketika dia baru saja kembali dari jogja, saat itu ku berfikir sepertinya jauh adanya kemungkinan untuk bisa ke jogja sekalipun mungkin, namun entah kenapa sepertinya gantungan kunci itu membantu meyakinkan ku bahwa itu semua mungkin, terlepas dengan bagaimana bisa berangkat ke sana, dalam rangka apa dan kapan waktunya. Hingga akhirnya kesempatan itupun datang juga, meskipun ia datang ketika keyakinan itu sudah hampir pupus. Di sinilah aku berada sekarang, jogja yang entah dasar apa dan entah keinginan apa hingga kota ini akhirnya menjadi salah satu yang ingin ku tuju.

Menggantungkan pada sang gantungan kunci bukan berarti menjadikannya jimat yang harus selalu di simpan ataupun di elu-elukan, namun anggaplah ia sebuah iklan, sebuah serpihan, sebuah panggilan jiwa (beuh bahasanya) yang akan menguatkan kita untuk berangkat kembali dengannya, menuju kota asal darimana ia berasal.

Kali ini aku mendapatkan gantungan kunci yang berasal dari jepang. insyaAlloh............aamiin

rayuan sang mentari

Duhai adindaku mengapa kau bersedih?

Apa yang membuatmu bersedih?

tak sadarkah kau ku tlah hadir di sini?


gelap tlah hilang dan ku tlah hadir membawa cahaya menerangi jendela kamarmu,

ku bawa serta burung- burung yang tlah ku pinta untuk menghiburmu,

tuk beri kicauan-kicauan kebahagiaan yang kau pinta,

 

bila yang kau inginkan adalah melihat embun,

maka beranjaklah dan lihatlah ia yang tlah ku sinari agar terlihat untukmu


apalah arti hadirku pagi ini bila kau tak jua tergerak membuka jendelamu,

bagaimana ku kan dapat membagikan kehangatanku padamu bila tak sedikitpun tirai kau buka

 

berikanlah senyummu yang kau berikan kala itu,

yang tanpa kau sadari tlah membuatku bahagia

dan membuatku tak merasakan kelelahan kala menyinari bumi


duhai adinda,

dengarlah rayuanku ini,

kali ini ku tujukan hanya untukmu yang sedang bersedih

dan kuharapkan agar kau kembali tersenyum,

bila saja kau tahu bahwa senyummu sungguh lebih bercahaya daripada cahaya sinarku ini


Tuesday 18 October 2011

HAMPIR = TIDAK

Hampir adalah TIDAK.

Hampir dapat, hampir berhasil, hampir menang, hampir lulus, hampir masuk adalah
tidak dapat, tidak berhasil, tidak menang dan tidak lulus, tidak masuk.

Ini mengenai hasil, bukan proses.
Bukan penentangan terhadap baiknya sebuah proses, tapi pemaksaan agar lahirnya sebuah hasil.

Ini di tujukan bukan untuk orang-orang yang sudah MELEWATI kata hampir, tapi kepada orang-orang yang tengah berada dalam kata HAMPIR ataupun yang merangkak mendekati kata HAMPIR.

0,1 inchi dari sukses adalah gagal, itulah HAMPIR.
mungkin untuk mengejar 0.9 sudah terlalu lelah dan merasa bahwa proses untuk mendapatkan 0.9 inchi itu sudah merupakan pengalaman tersendiri dan bahkan bisa dijadikan kebanggaan, maka itu salah!

siapa yang dapat menjamin kalau 0.9 itu bermakna?
siapa yang dapat menjamin kalau 0.9 itu sdh full barokah?

mungkin justru di 0.1 itulah kebermaknaan ataupun kebarokahan baru di dapat.
dan meraih 0.1 itu pula yang akan menghantarkan pada kata BERHASIL

mungkin kau akan tidak yakin darimana kau dapatkan energi untuk merengkuh 0.1 itu.
kau juga mungkin tak akan percaya kalau kau akan memperoleh 0.1 itu.

tapi percayalah, ingat dan yakinlah kau punya Ia, Sang Maha Pencipta, Sang Maha Berkehendak.
bila kau sudah percaya padaNya, maka apalagi yang kau takutkan.

salam semangat


Thursday 6 October 2011

'otak kiri'ku berubah jadi otak kanan

Saya yang dulu mayoritas pengguna otak kiri kini telah beralih menjadi pengguna otak kanan, karena si otak kiri sempat di diamkan sejenak. Boleh sepakat atau tidak, tapi menurut saya pemaksimalan bagian otak itu bisa di ubah, tergantung pekerjaan ataupun lingkungan.

Artinya jika selama ini otak di latih untuk bekerja dengan hal-hal yang berbau detail maka otomatis kecenderungan otak kiri akan meningkat, sementara jika kita terlalu lama berada di lingkungan yang kecenderungannya pengguna otak kanan, maka secara otomatis otak kitapun akan terlatih memaksimalkan penggunaan otak kanan.

Seperti yang saya alami, setelah cukup lama bercengkrama dengan para pengguna otak kanan, saatnya kini kembali mengunakan otak kiri saya yang sudah lama vakum dengan kembali melihat data-data angka yang saya hasilkan, mudah-mudahan saya berhasil coz i really need that right now

Sekedar latihan penggunaan otak kiri dan kananmu, mungkin bisa coba buka ini.

Monday 26 September 2011

goresan hati

Pernahkah kau rasakan sengatan lebah teman?

Aku belum pernah merasakannya, tapi mungkin rasanya akan seperti ini:

Ketika tersengat pertama kali, maka sakitnya mungkin tidak akan terasa tapi lama kelamaan bekas sengatan tersebut akan membengkak dan membesar.

Bagaimana bila yang tersengat adalah hati?

Mungkin jawabnya seperti yang ku rasakan, kau tidak akan menangis sekalipun hanya meneteskan setetes air mata, namun tak terasa sakit yang kau rasakan di dalam sudah sedemikian parahnya, saat kau tersadar kau sudah tidak tahu bagaimana rasanya tersenyum dan juga rasanya tertawa, kau hanya terdiam membisu tanpa tengah tahu apa yang telah terjadi.

Ingin kuminta pada Tuhan agar memberikanku sebuah hati pengganti, namun mungkin Ia tidak akan menggantinya, bukan karena Ia tega, tapi Ia akan membiarkan hatiku bermetamorfosis menjadi seindah kupu-kupu, sehingga siap untuk menerima hadiah terindah yang telah dipersiapkan olehNya.

teruntuk galauers, calon galauers dan ex-galuers di luar sana

Saturday 10 September 2011

Menulislah sebelum 'mati'

Ide menulis tema ini disebabkan karena tiba-tiba teringat dengan seorang rekan yang dikenal secara tidak sengaja dan berlanjut di salah satu situs jejaring sosial.

Awalnya saya termasuk enggan juga untuk meng'approve' ia, karena bagi saya meskipun hanya sebuah situs jejaring sosial, namun bagi saya hanya orang-orang yang saya kenallah yang saya ingin tahu 'keadaan'nya dan juga boleh mengetahui 'keaadaan' saya. Namun sekilas saya amati 'dinding-dinding'nya dan 'tulisan-tulisan' nya sepertinya orangnya cukup baik, jadilah saya meng'approve' ia.

Pertemanan kami biasa saja, jika ada 'kutipan-kutipan'nya yang saya sepakati dan bermanfaat, maka saya akan me'like'nya, demikian sebaliknya.

Entah mengapa sejak awal Ramadhan kutipan-kutipannya menjadi lebih sering ia buat dan cenderung lebih bermakna, walapun dia termasuk yang sering 'meramaikan' dan memberikan inspirasi tapi entah kenapa semakin hari sepertinya semakin menginspirasi saya dan menjelang Idul Fitri bahkan saya sempat seing berdiskusi kecil dengan ia. Sangat senang mengenalnya, karena ia termasuk yang cukup menginspirasi menurut saya.

Suatu ketika beberapa hari setelah lebaran, tanpa sengaja saya melihat bahwa seseorang menyatakan kata-kata yan cukup mengejutkan bagi saya 'inna lillahi wa ina ilaihi raji'un semoga amal ibadahmu di terima oleh Allah SWT'. Lantas saya memeriksa kembali semua perkataan rekan-rekannya, namun tak satupun yang menjelaskan mengenai apa yang terjadi, hingga saya beranikan diri untuk bertanya ke salah seorang rekannya dan sampailah memperoleh jawaban bahwa ia telah meninggal karena kecelakaan sehari sebelum itu.

Saya cukup kaget membacanya, saya ingat kembali bahwa beberapa hari sebelumnya saya sempat berdiskusi dengannya mengenai kutipan-kutipan yang ia tulis, hingga akhirnya cukup paham. Kini ia telah berpulang, namun kutipan-kutipannya yang bermanfaat masih sering saya baca. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya dan menempatkannya di jannahNya. aamiin.

Mungkin ia hanya seseorang yang tidak ber'nama' namun dapat menginspirasi dan memberikan kemanfaatan, masih banyak di luar sana beberapa yang telah memiliki 'nama' ataupun tidak memiliki 'nama' namun dapat memberikan manfaat, inspirasi ataupun hikmah dari tulisan-tulisannya.

Terinspirasi olehnya saya mencoba mengikuti jejaknya, meskipun pada dasarnya saya tidak berbakat dalam menyusun kata-kata maupun kalimat, namun bila dapat memberikan kemanfaatan maka perasaan bahagialah yang akan muncul.

Selain itu menulis juga ternyata tidak semudah itu, menuliskan satu kalimat bisa saja membutuhkan waktu berhari-hari, untuk yang lebih berbakat mungkin bisa lebih cepat dari itu, tapi intinya adalah mencoba menulis sesuatu yang mungkin dapat bermanfaat bagi orang lain bukan hanya sebelum mati fisik tapi juga mati pemikiran, dan juga ke'matian' semu lainnya.

(mencoba belajar menulis karena menulis itu ternyata me'lapang'kan hati :) )

menasihati orang lain lebih mudah daripada menasihati diri sendiri, itulah perlunya saling mengingatkan dan tolong menolong dalam kebaikan ( note pengingat diri :) )

Wednesday 7 September 2011

'Jebak'lah aku dengan hidayahMu ya Rabb

Sebuah kisah flashback bagaimana seseorang yang akhirnya mengenakan jilbab, dengan penyebab-penyebab berikut:

Pertama, kala itu detik-detik kelulusan SMP, ia yang terlalu khawatir beserta seorang temannya akhirnya bernadzar bila nantinya mereka berdua diterima di SMA Negeri pilihan mereka, maka mereka berdua akan memakai jilbab, hingga Alhamdulillah akhirnya mereka berdua diterima di SMA Negeri pilihan mereka.

Kedua, salah seorang saudaranya yang baru saja pulang kembali ke tanah air setelah menjadi TKI dari Jeddah, memujinya dan menyarankan agar ia memakai jilbab.

Puncaknya yang ketiga, ketika dengan 'terpaksa' di wajibkan untuk menyertakan pernyataan ikut pesantren kilat dengan 'terpaksa' pula ia mengikuti pesantren kilat dan entah kenapa Alhamdulillah ia menjadi salah seorang yang berprestasi di sana dan mendapatkan hadiah, yang diantara hadiah2 tersebut adalah sebuah buku mengenai jilbab.

Seseorang itu adalah aku, yang dengan karakter keras dan manja sepertinya proses 'penjebakan' seperti ini yang diperlukan agar istiqomah di jalanNya. Alhamdulillah aku masih berjilbab hingga sekarang.

Ia yang MahaMengetahui bagaimana hati serta karakter hamba-hambaNya.

Jika ada sebuah do'a yang tengah ku ingini saat ini mungkin inilah yang ingin kupanjatkan.
'Jebak' dan sadarkanku selalu dengan 'penjebakan' hidayahMu ya Rabb di tengah kefuturanku ini.aamiin.

jadi pengen survey, setuju gak kalau hal yang sensitif di tanyakan pada perempuan adalah mengenai tahun lahir dan hal sensitif yang di tanyakan pada pria adalah mengenai keluarga (misal brp bersaudara atau anak keberapa)?

Sunday 28 August 2011

S-2 yang GAPTEK

Beberapa kisah yang ingin saya sampaikan bukan bermaksud membuka aib, hanya sebuah pernyataan bahwa kami juga hanya manusia.

Suatu saat ketika teman saya dititipi sebuah motor matic dari seorang teman, dia mengantarkan motor tersebut ke kostnya, karena temannya akan pulang kampung. Tiba saat ketika ia hendak menyalakan mesin motor iapun panik karena berkali-kali di starter motor tak hendak menyala juga, karena panik lantas ia menelepon temannya perihal motornya tersebut sekiranya mungkin saja ada perlakuan khusus yang harus dilakukan. Temannya lantas menanyakan bagaimana cara ia menyalakan mesin motor tersebut, dan nyatalah bahwa ada kesalahan yang ia lakukan ketika mulai menyalakannya, ia lupa menekan rem tangan. oalah dan malulah teman saya saat itu, memang ia tidak memiliki motor matic, tapi ia sudah beberapa kali menggunakan motor jenis itu dan entah kenapa ia LUPA.

Cerita seorang teman yang pada suatu hari mendapatkan beasiswa riset ke luar negeri, sesampainya di sana dia sangat bingung dengan model toilet yang cukup aneh dibandingkan dengan di tanah air, sampai-sampai dia harus menanyakan perihal penggunaannya pada rekan setanahairnya yang kebetulan sudah ada di sana lebih dulu.

Seorang teman yang cukup ahli dalam bidang komputasi, mengenal berbagai macam software-software khusus yang digunakan untuk mengatasi beberapa problem sains. Suatu saat bertanya kepada saya perihal penggunaan situs jejaring sosial. Bagaimana cara membuat baris baru pada commentnya :D

Dahulu ketika saya meminjam hand phone milik salah seorang teman saya, teman saya itu memiliki handphone touchscreen lalu saya yang belum pernah menggunakan handphone jenis itu lantas bertanya, keypadnya gak di bawa y? :D (saat itu ada jenis handphone keluaran yg keypad mininya bisa di tempelkan seperti USB)

Perkembangan teknologi yang sangat pesat memungkinkan orang-orang dewasa yang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi sekalipun bisa kalah dengan anak ABeGe

Ini hanya beberapa contoh di bidang teknologi, bisa juga terjadi dalam bidang lainnya, hingga ingin menyatakan bahwa kamipun memiliki kekurangan dan tidak serba bisa, sekalipun pendidikan kami dikatakan tinggi tapi suatu kewajaran bila kami tidak memahami beberapa bidang yang lain karena kami hanya manusia biasa,

Sering terdengar di masyarakat, kamu kan sudah Sarjana masa begitu saja tidak bisa, atau kamu kan sudah Master seharusnya itu mudah bagimu. atau bahkan yang lebih ekstrimnya kau sudah Sarjana, tapi sampai sekarang belum juga dapat kerjaan, sementara tetangga yang hanya lulusan SMA bisa hampir setiap hari ganti- ganti mobilnya. (curhat mode on) Intinya Allah SWT menciptakan manusia satu paket antara kelebihan dan kekurangannya, tentu Ia menciptakan begitu bukan tidak bermaksud, melainkan agar manusia dapat saling membutuhkan dan saling mengisi satu sama lain. :)

Monday 15 August 2011

si CACAT yang memberi si cacat

Sengaja saya membedakan tulisan 'cacat' yang pertama dengan huruf yang besar dibandingkan yang kedua karena saya ingin memberikan penghargaan bagi yang pertama dan mungkin sedikit rasa miris bagi cacat yang kedua.

Sebuah sketsa di dunia nyata tatkala seseorang yang notabene cacat tubuh namun masih mampu memberi pada seseorang yang juga cacat namun sayangnya ia justru 'menjajakan' kecacatannya demi sebuah kata 'uang'.

Bukan bermaksud menghakimi, hanya melihat realita dan sebuah harapan. Mungkin saya tidak bisa mengatakan kalau saya mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang cacat, saya hanya bisa berkata mengenai apa yang saya lihat dan membandingkannya. Ketika ada orang lain yang notabene sama dalam hal fisik 'cacat' namun dia justru tidak merelakan dirinya untuk menjadi si pemilik tangan di bawah (red:penerima) tapi lebih menginginkan menjadi sang pemilik tangan di atas (red: pemberi), lantas mengapa yang lain justru 'menyerah' dan hanya mampu menengadahkan tangan.

Sebenarnya konotasi 'cacat' di sini juga tidak hanya berarti cacat secara fisik, namun bisa pula saya artikan sebagai cacat psikis. Orang-orang yang secara fisik normal, namun memiliki kekurangan dalam hal sifat dan karakter. Misal orang yang sulit tersenyum, bagi saya ini merupakan salah satu jenis ke'cacat' an yang lain. Orang-orang yang sama sekali tidak mampu tersenyum namun berusaha agar mampu berbuat baik, demi mencoba membuat agar dirinya mampu tersenyum, jauh lebih baik ketimbang orang yang benar-benar tidak mampu tersenyum dan bahkan tidak berusaha berbuat bak dalam bentuk apapun.
 
Mungkin terkesan dipaksakan, tapi bagi saya orang-orang dengan kecacatan psikis jauh lebih patut dikasihani ketimbang orang-orang yang cacat secara fisik namun dia BESAR.

(mencoba menggabungkan realita dan idealisme diri)

Saturday 30 July 2011

Mimpi di siang bolong

Di saat orang bekerja mencari sesuap nasi, menjemput rezeki, belajar giat menggali ilmu, eh malah tidur pake acara mimpi lagi.

Oke deh mimpinya boleh di maafkan, asalkan mimpi itu harus berusaha terwujud di dunia nyata.

Apakah mungkin sebuah mimpi bisa jadi kenyataan? pertanyaaan yang tepat sebenarnya bukanlah mungkin atau tidak mungkin, tetapi lebih tepatnya, mau atau tidak mau, untuk berusaha mewujudkannya?

Okelah mungkin kamu akan butuh waktu lama, benar juga kalau kamu akan butuh kerja ekstra keras, dan mungkin juga setelah penantianmu dan perjuanganmu semua belum tentu terwujud, but this is what i called live.

Coba pikirkan kembali mimpi-mimpimu yang sudah terwujud, dan mana mimpi-mimpi yang belum terwujud? kamu pasti punya lebih dari satu mimpi ataupun keinginan.

Beberapa mungkin terwujud tanpa usaha yang keras, sementara yang lain mungkin sampai bercucuran air mata tidak juga terwujud, apakah kita sudah berdo'a? apakah kita sudah menyerahkan semuanya pada pemilik alam semesta?

Bila jawabannya adalah belum, mungkin itulah salah satu penyebab mengapa mimpi kita tak jua terwujud, namun bila sudah namun tak jua terwujud, yakinlah karena Ia tidak pernah memberikan yang buruk bagi hambaNya, melainkan hanya yang TERBAIK.

Yang pasti mimpi itu harus di miliki meskipun itu merupakan mimpi yang nyaris dikatakan tidak mungkin, bagai mimpi di siang bolong, tapi bahkan seorang Einstein sempat dikatakan GILA karena mimpi2nya yg 'siang bolong' itu. Mungkin kita bukan Einstein, tapi kita juga tidak akan pernah tahu kalau mungkin saja kita bisa lebih baik dari Einstein hanya karena kita belum berani BERMIMPI.



Saturday 23 July 2011

Egois itu perlu!

EGOIS!!!

Sebuah kata yang kurang lebih memiliki arti seseorang yang lebih mengedepankan ego pribadi daripada yang lainnya, memikirkan diri sendiri daripada orang lain, menjalankan keinginan daripada kenyataan, memilih keberpihakan pada dalam diri daripada luar diri.

Sebuah kata yang bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak baik, yang tidak pantas untuk di pupuk, yang tidak bijak bila di luapkan, yang tidak bermartabat bila dilakukan.

tapi sayangnya itu perlu,

mengapa itu perlu? hanya dengan egois kita bisa maju, hanya dengan egois kita berani, hanya dengan egois kita berhasil, hanya dengan egois kita mampu menang

Seseorang yang egois tidak akan mau berhenti di tempat, dia akan terus maju, selalu membuat perubahan, selalu membuat langkah, tidak perduli apa kata orang sekitar, yang ia lakukan hanyalah melaksanakan apa yang ia mau, ia ingin dan ia kehendaki.

Seseorang yang seperti inilah yang akan berhasil, karena ia beda dari yang lain, unik dan selalu memiliki ciri khas, kreatif selalu ingin membuat perubahan, terlihat melakukan sesuatu atau menghasilan sesuatu, cerdas karena tahu bagaimana memaksimalkan potensinya.

Ia lah yang menerjang badai, terjatuh di kubangan, menangis bercucuran, merasakan sakit yang meradang demi satu hal EGO.

Tanyakan pada dirimu, tanyakan pada hatimu, apa yang kau mau, apa yang kau ingin, apakah yang kau lakukan sudah merupakan cerminan dari egomu? bila belum maka buanglah itu dan lakukan sesuai egomu, jangan lakukan yang orang lain perintahkan, lawan, jangan lakukan yang orang lain minta, berontak, jangan melakukan yang orang lain sudah kerjakan, berfikir.

Egois itu perlu karena itu adalah merupakan jati diri, merupakan kemerdekaan hak, merupakan unsur pembeda dengan yang lain. Ia yang murni datang dari hati, terwujud dari sebuah keinginan, tercipta dari sebuah impian.

Jadi, selama egois itu benar, maka itu perlu!     
  


Wednesday 6 July 2011

menulis karena cinta

apa itu cinta?
hemm.... different person will describe a lot of meaning from this word.

Apapun arti cinta, perasaannya buat kita bahagia, betul tidak?

Terlepas dari itu cinta pada orangtua, teman, saudara, binatang peliharaan, kekasih bahkan cinta yang teragung pada Sang Maha Pencipta, menyebabkan kita memiliki energi berlebih yang biasanya membawa aura positif ke lingkungan sekeliling kita.

Cinta, tidak ada gunanya di ucapkan bila tidak ada karya nyata, cinta butuh pembuktian.

Orangtua yang butuh cinta dari anaknya, maka dia meminta kerelaan buah hatinya untuk mengorbankan sedikit waktunya untuk mungkin hanya sekedar menemaninya berbincang-bincang.

Bahkan seekor binatang peliharaan yang butuh tanda cinta darimu akan selalu mengganggumu dengan rengekan-rengekan manjanya.

Cinta dari Sang Maha Pencipta, hemmm... sulit menerangkan yang satu ini, karena Dia yang MahaPengasih, MahaPenyayang, MahaAdil, Maha segalanya, memiliki segalanya, seluruh alam semesta beserta isinya, bahkan Dia selalu menunjukkan cintaNya sekalipun kadang kita ingkar kepadaNya, namun kita sebagai hambaNya justru jarang sekali menunjukkan rasa cinta padaNya.

Wujud dari berbagai pernyataan cinta ini, sebagai mahasiswa salah satunya adalah dengan menuntaskan pekerjaannya dengan membuat sebuah buku, entah itu skripsi, thesis, disertasi ataupun laporan penelitian.

Di saat-saat akhir sungguh sangat sulit untuk menuntaskannya, namun alangkah indahnya bila dilakukan dengan cinta.

Bila di niatkan untuk mewujudkan cinta kita pada orangtua, bahkan bila di niatkan sebagai perwujudan ibadah kepadaNya, maka akan membuahkan energi cinta yang luar biasa.

Untuk teman-temanku di luar sana yang masih kesulitan menuntaskan tugas kita sebagai mahasiswa, mari mulai menulis dengan cinta.

Bismillah.....