Wednesday 2 November 2011

rayuan sang mentari

Duhai adindaku mengapa kau bersedih?

Apa yang membuatmu bersedih?

tak sadarkah kau ku tlah hadir di sini?


gelap tlah hilang dan ku tlah hadir membawa cahaya menerangi jendela kamarmu,

ku bawa serta burung- burung yang tlah ku pinta untuk menghiburmu,

tuk beri kicauan-kicauan kebahagiaan yang kau pinta,

 

bila yang kau inginkan adalah melihat embun,

maka beranjaklah dan lihatlah ia yang tlah ku sinari agar terlihat untukmu


apalah arti hadirku pagi ini bila kau tak jua tergerak membuka jendelamu,

bagaimana ku kan dapat membagikan kehangatanku padamu bila tak sedikitpun tirai kau buka

 

berikanlah senyummu yang kau berikan kala itu,

yang tanpa kau sadari tlah membuatku bahagia

dan membuatku tak merasakan kelelahan kala menyinari bumi


duhai adinda,

dengarlah rayuanku ini,

kali ini ku tujukan hanya untukmu yang sedang bersedih

dan kuharapkan agar kau kembali tersenyum,

bila saja kau tahu bahwa senyummu sungguh lebih bercahaya daripada cahaya sinarku ini


2 comments:

  1. pengen banget komen, penasaran sama siapakah adinda yang dimaksud?

    tapi berhubung otak ini ga mampu meloncat lebih tinggi untuk mencerna puisi kayak apapun... meninggalkan jejak aja dah. hheee...
    *piisss

    ReplyDelete