Sunday 27 November 2011

Pensil dan Penghapus

Pensil melangkah dengan lincahnya, menulis bait demi bait kehidupan. 
Kadang terlihat garis-garis yang jelas dan tegas dari setiap gambaran yang ia deskripsikan, namun kadang garis-garis lembut nan halus yang terlukis di balik goresannya.
Kadang ia terhenti tanpa melanjutkan sepatah katapun, namun kadang perkataannya mengalir panjang bagaikan tak berujung.
Kadang kau pahami ucapannya, namun adakalanya seakan jauh tak terjamah.

Adalah penghapus, yang kadang terlupakan, yang kadang bentuknya sudah tak beraturan, yang sekadar ada untuk mendampingi pensil.
Tugasnya sederhana, hanya menghilangkan kata-kata dari bait kehidupan yang pensil tuliskan.
Ia hanya datang bila di perlukan, selebihnya mungkin ia tertinggal di bawah kolong meja, ataupun tergeletak terlupakan di suatu tempat.

Penghapus, ia begitu berguna, namun kadang hanya tergeletak begitu saja tatkala pensil begitu percaya diri hingga ia tak merasa membuat setetespun noda dari apa yang telah ia goreskan.
Ada kalanya setiap guratan-guratan yang pensil torehkan seakan tak bermakna dan selalu membutuhkan penghapus untuk menghapusnya, namun tetaplah pensil yang mampu menuliskan dan memuaskan apa yang perlu di luapkan, sedang penghapus hanya menghilangkan tatkala pensil menyatakan sesuatu itu salah.

Lantas apakah torehan kicauan pensil akan habis secepat waktu berganti, ataukah penghapus yang akan berlalu karena terkikis oleh tajamnya gesekan kertas.

12 comments:

  1. penghapus dalam kehidupan apa ya maknanya

    ReplyDelete
  2. aduh, mbak e...
    aku ga mudeng dah sama kiasan ini :(

    ReplyDelete
  3. kalau saya mengartikannya bisa macam-macam mas, selama dia memiliki 'fungsi' sebagai 'pembantu' pensil dalam menuliskan kehidupannya :)
    atau mas adam punya pendapat lain? hehe

    ReplyDelete
  4. blm ada, masih mikir2 nyari yg pas
    klo dianggap goresan 'pensil' itu tindak tanduk kita
    'maaf' jadi penghapus kali ya
    atau bisa diartikan lebih jauh 'tobat'

    ReplyDelete