Monday 26 September 2011

goresan hati

Pernahkah kau rasakan sengatan lebah teman?

Aku belum pernah merasakannya, tapi mungkin rasanya akan seperti ini:

Ketika tersengat pertama kali, maka sakitnya mungkin tidak akan terasa tapi lama kelamaan bekas sengatan tersebut akan membengkak dan membesar.

Bagaimana bila yang tersengat adalah hati?

Mungkin jawabnya seperti yang ku rasakan, kau tidak akan menangis sekalipun hanya meneteskan setetes air mata, namun tak terasa sakit yang kau rasakan di dalam sudah sedemikian parahnya, saat kau tersadar kau sudah tidak tahu bagaimana rasanya tersenyum dan juga rasanya tertawa, kau hanya terdiam membisu tanpa tengah tahu apa yang telah terjadi.

Ingin kuminta pada Tuhan agar memberikanku sebuah hati pengganti, namun mungkin Ia tidak akan menggantinya, bukan karena Ia tega, tapi Ia akan membiarkan hatiku bermetamorfosis menjadi seindah kupu-kupu, sehingga siap untuk menerima hadiah terindah yang telah dipersiapkan olehNya.

teruntuk galauers, calon galauers dan ex-galuers di luar sana

Saturday 10 September 2011

Menulislah sebelum 'mati'

Ide menulis tema ini disebabkan karena tiba-tiba teringat dengan seorang rekan yang dikenal secara tidak sengaja dan berlanjut di salah satu situs jejaring sosial.

Awalnya saya termasuk enggan juga untuk meng'approve' ia, karena bagi saya meskipun hanya sebuah situs jejaring sosial, namun bagi saya hanya orang-orang yang saya kenallah yang saya ingin tahu 'keadaan'nya dan juga boleh mengetahui 'keaadaan' saya. Namun sekilas saya amati 'dinding-dinding'nya dan 'tulisan-tulisan' nya sepertinya orangnya cukup baik, jadilah saya meng'approve' ia.

Pertemanan kami biasa saja, jika ada 'kutipan-kutipan'nya yang saya sepakati dan bermanfaat, maka saya akan me'like'nya, demikian sebaliknya.

Entah mengapa sejak awal Ramadhan kutipan-kutipannya menjadi lebih sering ia buat dan cenderung lebih bermakna, walapun dia termasuk yang sering 'meramaikan' dan memberikan inspirasi tapi entah kenapa semakin hari sepertinya semakin menginspirasi saya dan menjelang Idul Fitri bahkan saya sempat seing berdiskusi kecil dengan ia. Sangat senang mengenalnya, karena ia termasuk yang cukup menginspirasi menurut saya.

Suatu ketika beberapa hari setelah lebaran, tanpa sengaja saya melihat bahwa seseorang menyatakan kata-kata yan cukup mengejutkan bagi saya 'inna lillahi wa ina ilaihi raji'un semoga amal ibadahmu di terima oleh Allah SWT'. Lantas saya memeriksa kembali semua perkataan rekan-rekannya, namun tak satupun yang menjelaskan mengenai apa yang terjadi, hingga saya beranikan diri untuk bertanya ke salah seorang rekannya dan sampailah memperoleh jawaban bahwa ia telah meninggal karena kecelakaan sehari sebelum itu.

Saya cukup kaget membacanya, saya ingat kembali bahwa beberapa hari sebelumnya saya sempat berdiskusi dengannya mengenai kutipan-kutipan yang ia tulis, hingga akhirnya cukup paham. Kini ia telah berpulang, namun kutipan-kutipannya yang bermanfaat masih sering saya baca. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya dan menempatkannya di jannahNya. aamiin.

Mungkin ia hanya seseorang yang tidak ber'nama' namun dapat menginspirasi dan memberikan kemanfaatan, masih banyak di luar sana beberapa yang telah memiliki 'nama' ataupun tidak memiliki 'nama' namun dapat memberikan manfaat, inspirasi ataupun hikmah dari tulisan-tulisannya.

Terinspirasi olehnya saya mencoba mengikuti jejaknya, meskipun pada dasarnya saya tidak berbakat dalam menyusun kata-kata maupun kalimat, namun bila dapat memberikan kemanfaatan maka perasaan bahagialah yang akan muncul.

Selain itu menulis juga ternyata tidak semudah itu, menuliskan satu kalimat bisa saja membutuhkan waktu berhari-hari, untuk yang lebih berbakat mungkin bisa lebih cepat dari itu, tapi intinya adalah mencoba menulis sesuatu yang mungkin dapat bermanfaat bagi orang lain bukan hanya sebelum mati fisik tapi juga mati pemikiran, dan juga ke'matian' semu lainnya.

(mencoba belajar menulis karena menulis itu ternyata me'lapang'kan hati :) )

menasihati orang lain lebih mudah daripada menasihati diri sendiri, itulah perlunya saling mengingatkan dan tolong menolong dalam kebaikan ( note pengingat diri :) )

Wednesday 7 September 2011

'Jebak'lah aku dengan hidayahMu ya Rabb

Sebuah kisah flashback bagaimana seseorang yang akhirnya mengenakan jilbab, dengan penyebab-penyebab berikut:

Pertama, kala itu detik-detik kelulusan SMP, ia yang terlalu khawatir beserta seorang temannya akhirnya bernadzar bila nantinya mereka berdua diterima di SMA Negeri pilihan mereka, maka mereka berdua akan memakai jilbab, hingga Alhamdulillah akhirnya mereka berdua diterima di SMA Negeri pilihan mereka.

Kedua, salah seorang saudaranya yang baru saja pulang kembali ke tanah air setelah menjadi TKI dari Jeddah, memujinya dan menyarankan agar ia memakai jilbab.

Puncaknya yang ketiga, ketika dengan 'terpaksa' di wajibkan untuk menyertakan pernyataan ikut pesantren kilat dengan 'terpaksa' pula ia mengikuti pesantren kilat dan entah kenapa Alhamdulillah ia menjadi salah seorang yang berprestasi di sana dan mendapatkan hadiah, yang diantara hadiah2 tersebut adalah sebuah buku mengenai jilbab.

Seseorang itu adalah aku, yang dengan karakter keras dan manja sepertinya proses 'penjebakan' seperti ini yang diperlukan agar istiqomah di jalanNya. Alhamdulillah aku masih berjilbab hingga sekarang.

Ia yang MahaMengetahui bagaimana hati serta karakter hamba-hambaNya.

Jika ada sebuah do'a yang tengah ku ingini saat ini mungkin inilah yang ingin kupanjatkan.
'Jebak' dan sadarkanku selalu dengan 'penjebakan' hidayahMu ya Rabb di tengah kefuturanku ini.aamiin.

jadi pengen survey, setuju gak kalau hal yang sensitif di tanyakan pada perempuan adalah mengenai tahun lahir dan hal sensitif yang di tanyakan pada pria adalah mengenai keluarga (misal brp bersaudara atau anak keberapa)?