it's happened suddenly, so I write this.
Ini bukan cerita tentang review dari film the martian dan semoga juga tidak dianggap spoiler,
seperti biasa, hanya mencoba mengambil hikmah.
Untuk yang sudah menonton, pasti tau jalan ceritanya, untuk yang belum, tontonlah,
pretty worth to watch. It's about seorang astronot yang accidentally left behind.
Awal cerita dia cukup depresi, lalu ia mulai menulis diary dan kemudian dia berusaha untuk
realistis walau cukup sulit,bahwa ia tidak ingin mati disana!
Rasa realistis ini lalu membawanya untuk terus maju menatap hidup yang masih ia punya.
Ia lalu berfikir bagaimana memperpanjang hidupnya, mencoba mencari akal dengan ilmu yang ia
punya, ditambah dengan barang-barang peninggalan rekan-rekannya.
Lalu kemudian ia mulai merangkak maju ke tahap berikutnya, untuk mengabarkan bahwa ia
masih hidup, mencari cara bagaimana cara berkomunikasi ke bumi, dan ia berhasil.
Sementara di bumi ternyata timnya yang lain mengamati 'pergerakkannya' dan mencoba
berbagai cara untuk menghubungi dan kemudian secara bersama-sama menyelamatkannya.
Ia (astronot yang tertinggal) berhasil karena 'mengusahakan' dirinya dan membuat
'seluruh dunia' membantunya.
"Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, jika kaum itu tidak mau merubah keadaannya
sendiri" (QS.Ar-Ra'd:11)
Jika sang astronot patah semangat dan hanya membiarkan hidupnya begitu saja,
maka mungkin teman-temannya di bumi tidak akan tahu bahwa sebenarnya dia masih hidup.
Jadi kalau boleh saya buat kesimpulan, langkah-langkah mengatasi depresi (versi saya):
1. menulis, "aku depresi karena bla..bla.. bla"
2. mengkomunikasikan, "hei, i'm in a deep stress here, can someone help me, i've done this and that"
3. menerima bantuan dan maju bersama, say something like " yeah i admit that, you are my saviour, thank you so much"
and this is what i am doing now....
writing this what you call with a stupid thing in a middle of busy time to say that i am a little bit crazy haha
