Thursday 31 May 2012

fight!

siang-siang olahraga dikit ni,
bukan olahraga sih, beladiri lebih tepatnya.
coba perhatikan kedua gambar berikut, fokus pada tangan kirinya.












Pada gambar sebelah kiri (baju putih) bentuk tangan terbuka, 

sedangkan pada gambar sebelah kanan bentuk tangan menggenggam.
Seorang sensei mengatakan pada saya bahwa tangan yang terbuka lebih kuat daripada tangan yang tergenggam.
Saya lalu ingin mencoba membuktikannya.

saya mencoba terlebih dahulu tangan pada posisi menggenggam, saya tahan dan
dengan bantuan salah seorang rekan saya minta dia untuk menjatuhkan tangan saya yang dalam posisi menggenggam tersebut,
lalu selanjutnya hal yang sama saya coba dengan posisi tangan terbuka,
hasilnya posisi tangan terbuka mampu menahan lebih lama.

Entah karena saya terpengaruh dari sugesti sensei tersebut atau memang kenyataannya demikian, maka
sekarang saya ingin rekan-rekan juga mencoba membuktikannya. :)

Katanya filosofinya seperti ini, tangan yang menggenggam yang juga berarti posisi penyerangan,
akan kalah dengan tangan yang terbuka atau posisi bertahan atau dengan kata lain damai,
damai lebih kuat.

Kalau dari segi sainsnya mungkin bisa dijelaskan begini,
energi pada tangan yang tergenggam terkumpul dan terpusat pada satu titik yaitu genggaman tangan,
sehingga energi pada lengan akan berkurang dan akibatnya akan lebih mudah di jatuhkan,
sementara energi pada tangan yang terbuka akan terus mengalir karena tidak terkumpul di satu titik,
sehingga tidak mudah di jatuhkan.

intinya cuma mau bilang peace ^_^V   

note: gambar hanya ingin di fokuskan pada posisi tangan, tidak bermaksud membahas jenis beladirinya :)


Tuesday 15 May 2012

cinta dalam persamaan garis linear

"mencari sebuah persamaan garis linear"
inilah kurang lebih yg kukerjakan selama sekitar satu tahun setengah ini,
bagaimana agar faktor2 yg mempengaruhi persamaan garis linear ini baik,
dengan artian semakin sedikit faktor yang mempengaruhinya,
maka semakin dikatakan baik pula persamaan garis linear itu.

sekilas tampak mudah, atau setidaknya tidak akan memakan waktu lama (dugaan awalku),
tapi inilah hasilnya, aku terperangkap dalam usaha pencarian ini,
mungkin karena keangkuhanku pada awalnya, atau mungkin karena kemalasanku,
ku rasa tak ada bedanya, hasilnya adalah ke'lama'an ini.

baiklah ku coba menuliskan, beginilah kira-kira persamaan garis linear yang aku kerjakan.
y=k0 + k1x1 + k2x2 + k3x3 + ....
dimana: k0   merupakan angka konstanta yg tidak terkait faktor
               pengali apapun,
               k1x1 merupakan angka konstanta yg terkait pada faktor
               pengali 1
               k2x2 merupakan angka konstanta yg terkait pada faktor
               pengali 2
               dst

titik-titik di belakangnya merupakan tambahan faktor yang bisa di isi apabila memang masih ada mudah-mudahan tidak eneg duluan lihat angka-angka persamaan di atas ya hehe

oke cukup 'curhat' gak jelasnya sekarang seperti biasa mencoba untuk membuat kata-kata bijak di balik itu (walapun kadang-kadang memang sering terkesan maksa hehe)

andaikan y= Cinta (yup Cinta, the greatest thing of all, lebay mode on)
                 x= faktor yang mempengaruhinya, maka

cinta = hati +(k) materi  + (k) waktu + (k) momen +(-) (k) jarak +....
besarnya (nilai) cinta akan sebanding dengan besarnya (perasaan) hati di tambah dengan semakin banyaknya kelimpahan materi,
lamanya waktu bersama, banyaknya momen yang di lewati bersama dan dengan jarak yang semakin tidak jauh tentunya.

mungkin ada yang mau menambahkan, kurang sependapat atau mau mengganti tanda plus menjadi minus ataupun sebaliknya? silahkan
namun terlepas dari itu semua seperti di awal tadi di atas semakin sedikit faktor yang mempengaruhinya maka akan semakin baik.

mengapa demikian?
oke, benar dengan menambah faktor tentu akan menambah nilai tapi bukankah itu menyatakan bahwa terlalu banyak 'syarat' agar cinta itu semakin besar?
bagaimana kalau kita abaikan semua faktor di atas dan tinggalkan hanya hati yang berbicara, abaikan materi, waktu, momen, jarak dst itu,
maka jawabannya bagaimanapun keadaannya, hatilah yang hanya menjadi sebagai penyebab cinta, hatilah yang membuat semuanya jadi priceless,
setiap waktu dan momen adalah spesial dan jarak bukanlah penghalang.

cinta bukan hanya milik sebuah pasangan, bisa jadi sebuah keluarga, dan tentunya cinta seorang hamba pada Robbnya.
menurutku seperti itulah seharusnya cinta, meski tidak selamanya sesuatu itu ideal.