Saturday 30 July 2011

Mimpi di siang bolong

Di saat orang bekerja mencari sesuap nasi, menjemput rezeki, belajar giat menggali ilmu, eh malah tidur pake acara mimpi lagi.

Oke deh mimpinya boleh di maafkan, asalkan mimpi itu harus berusaha terwujud di dunia nyata.

Apakah mungkin sebuah mimpi bisa jadi kenyataan? pertanyaaan yang tepat sebenarnya bukanlah mungkin atau tidak mungkin, tetapi lebih tepatnya, mau atau tidak mau, untuk berusaha mewujudkannya?

Okelah mungkin kamu akan butuh waktu lama, benar juga kalau kamu akan butuh kerja ekstra keras, dan mungkin juga setelah penantianmu dan perjuanganmu semua belum tentu terwujud, but this is what i called live.

Coba pikirkan kembali mimpi-mimpimu yang sudah terwujud, dan mana mimpi-mimpi yang belum terwujud? kamu pasti punya lebih dari satu mimpi ataupun keinginan.

Beberapa mungkin terwujud tanpa usaha yang keras, sementara yang lain mungkin sampai bercucuran air mata tidak juga terwujud, apakah kita sudah berdo'a? apakah kita sudah menyerahkan semuanya pada pemilik alam semesta?

Bila jawabannya adalah belum, mungkin itulah salah satu penyebab mengapa mimpi kita tak jua terwujud, namun bila sudah namun tak jua terwujud, yakinlah karena Ia tidak pernah memberikan yang buruk bagi hambaNya, melainkan hanya yang TERBAIK.

Yang pasti mimpi itu harus di miliki meskipun itu merupakan mimpi yang nyaris dikatakan tidak mungkin, bagai mimpi di siang bolong, tapi bahkan seorang Einstein sempat dikatakan GILA karena mimpi2nya yg 'siang bolong' itu. Mungkin kita bukan Einstein, tapi kita juga tidak akan pernah tahu kalau mungkin saja kita bisa lebih baik dari Einstein hanya karena kita belum berani BERMIMPI.



Saturday 23 July 2011

Egois itu perlu!

EGOIS!!!

Sebuah kata yang kurang lebih memiliki arti seseorang yang lebih mengedepankan ego pribadi daripada yang lainnya, memikirkan diri sendiri daripada orang lain, menjalankan keinginan daripada kenyataan, memilih keberpihakan pada dalam diri daripada luar diri.

Sebuah kata yang bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak baik, yang tidak pantas untuk di pupuk, yang tidak bijak bila di luapkan, yang tidak bermartabat bila dilakukan.

tapi sayangnya itu perlu,

mengapa itu perlu? hanya dengan egois kita bisa maju, hanya dengan egois kita berani, hanya dengan egois kita berhasil, hanya dengan egois kita mampu menang

Seseorang yang egois tidak akan mau berhenti di tempat, dia akan terus maju, selalu membuat perubahan, selalu membuat langkah, tidak perduli apa kata orang sekitar, yang ia lakukan hanyalah melaksanakan apa yang ia mau, ia ingin dan ia kehendaki.

Seseorang yang seperti inilah yang akan berhasil, karena ia beda dari yang lain, unik dan selalu memiliki ciri khas, kreatif selalu ingin membuat perubahan, terlihat melakukan sesuatu atau menghasilan sesuatu, cerdas karena tahu bagaimana memaksimalkan potensinya.

Ia lah yang menerjang badai, terjatuh di kubangan, menangis bercucuran, merasakan sakit yang meradang demi satu hal EGO.

Tanyakan pada dirimu, tanyakan pada hatimu, apa yang kau mau, apa yang kau ingin, apakah yang kau lakukan sudah merupakan cerminan dari egomu? bila belum maka buanglah itu dan lakukan sesuai egomu, jangan lakukan yang orang lain perintahkan, lawan, jangan lakukan yang orang lain minta, berontak, jangan melakukan yang orang lain sudah kerjakan, berfikir.

Egois itu perlu karena itu adalah merupakan jati diri, merupakan kemerdekaan hak, merupakan unsur pembeda dengan yang lain. Ia yang murni datang dari hati, terwujud dari sebuah keinginan, tercipta dari sebuah impian.

Jadi, selama egois itu benar, maka itu perlu!     
  


Wednesday 6 July 2011

menulis karena cinta

apa itu cinta?
hemm.... different person will describe a lot of meaning from this word.

Apapun arti cinta, perasaannya buat kita bahagia, betul tidak?

Terlepas dari itu cinta pada orangtua, teman, saudara, binatang peliharaan, kekasih bahkan cinta yang teragung pada Sang Maha Pencipta, menyebabkan kita memiliki energi berlebih yang biasanya membawa aura positif ke lingkungan sekeliling kita.

Cinta, tidak ada gunanya di ucapkan bila tidak ada karya nyata, cinta butuh pembuktian.

Orangtua yang butuh cinta dari anaknya, maka dia meminta kerelaan buah hatinya untuk mengorbankan sedikit waktunya untuk mungkin hanya sekedar menemaninya berbincang-bincang.

Bahkan seekor binatang peliharaan yang butuh tanda cinta darimu akan selalu mengganggumu dengan rengekan-rengekan manjanya.

Cinta dari Sang Maha Pencipta, hemmm... sulit menerangkan yang satu ini, karena Dia yang MahaPengasih, MahaPenyayang, MahaAdil, Maha segalanya, memiliki segalanya, seluruh alam semesta beserta isinya, bahkan Dia selalu menunjukkan cintaNya sekalipun kadang kita ingkar kepadaNya, namun kita sebagai hambaNya justru jarang sekali menunjukkan rasa cinta padaNya.

Wujud dari berbagai pernyataan cinta ini, sebagai mahasiswa salah satunya adalah dengan menuntaskan pekerjaannya dengan membuat sebuah buku, entah itu skripsi, thesis, disertasi ataupun laporan penelitian.

Di saat-saat akhir sungguh sangat sulit untuk menuntaskannya, namun alangkah indahnya bila dilakukan dengan cinta.

Bila di niatkan untuk mewujudkan cinta kita pada orangtua, bahkan bila di niatkan sebagai perwujudan ibadah kepadaNya, maka akan membuahkan energi cinta yang luar biasa.

Untuk teman-temanku di luar sana yang masih kesulitan menuntaskan tugas kita sebagai mahasiswa, mari mulai menulis dengan cinta.

Bismillah.....